Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah hari ini saya mempunyai sedikit semangat untuk menulis lagi, semoga kagak ada yang ganggu kosentasi sayah karena sebenarnya ini cerita sudah agak lama dan udah hampir lupa nih ceritanya, 17 Agustus 2014. Yaah bukannya ikutan upacara Bendera, kami malah melalak kagak jelas. Tetapi yang pasti merayakan kemerdekaan Repubrik Indonesia banyak caranya bukan hanya sekedar ikut upacara ya guys, tapi dengan menjaga, melindungi, dan memelihara alam Indonesia ini kamu juga sudah memberikan sumbangsih pada Negeri tercinta loh (menghibur diri).
Oke, awal mula.............
Pukul 07.00 WIB saya sudah stand by tunggu di Tugu Binjai tapi apa mau dikata, kebiasaan orang Indonesia TELAT sampai akhirnya Ayu dan Bang Fery sampai duluan. Karena sudah tidak sabar nunggu rombongan lainnya (anak-anak Medan Adventure Community) kami bertiga memutuskan berangkat duluan, ya pelan-pelanlah sambil menunggu tersusul oleh rombongan MAC.
Sambil menunggu mereka nih, pembicaannya saya alihkan ke profil SIMOLAP yak. Berdasarkan laman Klik disini, Wisata Alam Simolap Marike
adalah nama yang ditetapkan untuk memperjelas sebutan pada batas kawasan
pengembangan Desa Model Konservasi yang dikembangkan oleh Balai Besar
Taman Nasional Gunung Leuser. Dimana letak kawasan wisata alam Simolap
tersebut berada di Dusun I Kinangkong Kelurahan Kuta Gajah Kecamatan
Kutambaru Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Secara geografis berada
pada N 03º24’58.8” dan E 098 º12’46.2”. Aksesibilitas menuju Marike
dapat ditempuh dari Medan dengan angkutan umum regular di terminal
Pinang Baris atau kendaraan pribadi menuju Marike. Berjarak sekitar 47
km dari kota Binjai dan 75 km dari kota Medan. Desa Kuta Gajah sebagai desa
pengembangan wisata alam Simolap secara posisi terletak di Daerah
Aliran Sungai (DAS) Wampu. Wilayah pengembangan utama terletak di dusun
Kinangkong, diantara sungai Wampu dan Murak.
***
Sekitar pukul 10.30 akhirnya kami tersusul oleh rombongan MAC. Perjalanan pun kami lanjutkan kembali. inti dalam perjalannan ini capek dan lumayan menguras tenaga karena kondisi jalan yang berlumpur di Dusun I Kinangkong membuat kami yang mengendarai sepeda motor ada yang bolak-balik terjatuh. Sampai di Desa Kuta Gajah kita kudu parkirin sepeda motor di sini karena mulai pada lokasi ini trecking kita dimulai. Pertama kali yang kita lihat di sini adalah Sumber Air Panas Sei Murak. Oya, kita diharuskan menyewa pemandu atau guide untuk trekking, itu sudah diterapkan oleh pemerintah daerah atau para pengurus Taman Nasional Gunung Lauser (TNGL) guna keselamatan dan kenyamanan para pengunjung. Adapun biaya masuk untuk trekking Rp 5.000/orang dan biaya menyewa pemandu sebesar Rp 20.000/orang.
Sebelum memulai trekking kami pun mengisi perut dulu karena waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 12.00 WIB, lalu dilanjutkan sholat dzuhur berjama'ah.
Selanjutnya kami pun mulai trekking, pemandu menginstruksikan kepada kami agar hanya membawa barang-barang yang dibutuhkan, dan logistik yang cukup. Pemandu kami sedikit heran melihat saya dan Ayu memakai rok karena kata dia sih ntar agak sulit untuk bergerak gitu... Yaah kalau saya mah sesulit apapun insyaAllaah bisa ditaklukkan deh, selama kami masih menjaga adab. Pokoknya Rokers tetaplah Rokers Bro!!! Bismillah perjalanan pun dimulai.....
Sekitar 1-2 jam menelusuri hutan dan sungai akhirnya kami sampai di pintu Gua Terang, kereeen bgt loh. Di sinilah mulai pada narsisnya foto-foto selfi, sekaligus menikmati ukiran-ukiran alam di dalam Gua, stalaktit dan stalakmit.
Sebenarnya perjalanan kami hanya sampai di gua doang karena waktu yang tidak memadai setelah menelusuri gua kami pun kembali, gak asik kan?? Tapi tenang deh, untuk para pembaca setia blog saya (cieeee...) saya akan bagi info tentang perjalanan selanjutnya sampai kita berjumpa air terjun yang sangat kece.
Berdasarkan pada cerita di laman tetangga Klik disini perjalanan dilanjutkan dengan trekking yang cukup melelahkan karena banyak batu-batu besar dan licin sehingga harus hati-hati, sampailah mereka di Air Terjun Sampuran Ganjang, yang katanya keren dan terdiri dari beberapa tingkat. Waaaah saya jadi pengen ke sana lagi...(=,=)
***
Kembali keperjalanan saya, kami sampai di beskem sekitar pukul 16.00 WIB dan hujan mulai turun, coba bayangkan jalanan berlumpur seperti apa yang akan kamilalui untuk pulang... Fuuiiihhh..... Singkat cerita setelah melewati segala macam halangan dan rintangan kami sampai di Kota Binjai sekitar pukul 22.00 WIB dalam keadaan perut yang keroncongan. Dan diputuskan untuk makan malam dulu sebelum pulang ke rumah masing-masing. Ya tentunya makan di Pajak Kaget (Kalau mau tahu apa itu pajak kaget silahkan klik disini)
Alhamdulillah,Cukup sekian dan Terima GAJI Kasih
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Galeri Foto:
Inilah aliran sungai yang mesti dilewati (diperankan oleh model (*u*)
Silaunya Cahaya
Penampakan di dalam Gua
Oya foto-fotonya segini dulu ya, ntar deh saya aplod yg banyak.